PERISTIWA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI


PERISTIWA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI INDONESIA





OLEH :
CHRISTINA BRITNEY LAKE
MARIA CEUNFIN
NI LUH PUTU INDAH PUTRI DEWANTI








SMK TI BALI GLOBAL JIMBARAN
2017/2018






GEMPA BUMI
      I.            PENGERTIAN GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah getaran atau getar getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
   II.            JENIS-JENIS GEMPA BUMI
Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan:
1.      Berdasarkan Penyebab
a.      Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
b.      Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
c.      Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
d.      Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
e.      Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
2.      Berdasarkan Kedalaman
a.      Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
b.     Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
c.      Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
3.      Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa
a.      Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungituudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal darihiposentrum.
b.     Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
III.            PENYEBAB TERJADINYA GEMPA BUMI
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. Terakhir adalah gerak lempeng yang saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk.
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
IV.            AKIBAT GEMPA BUMI
Akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi ini ada yang bersifat menguntungkan manusia tetapi ada juga yang merugikan manusia. Tetapi kebanyakan bersifat merugikan manusia. Akibat gempa bumi tersebut antara lain adalah:
1.      Terangkatnya mineral ke permukaan bumi
Gempa bumi dapat mengakibatkan terangkatnya mineral – mineral yang ada di dalam lapisan bumi. Hal ini dikarenakan oleh proses tektonik yaitu pergerakan lempeng bumi atau pergerakan sesar. Sesar dapat menyebabkan lapisan bumi terangkat ke permukaan. Sesar ini disebut dengan sesar naik. Tetapi tidak semua proses gempa yang disebabkan oleh sesar atau jenis – jenis patahan ini dapat mengangkat mineral – mineral yang ada di dalam bumi. Hanya lapisan yang mengandung mineral dan juga memang terdapat sesar aktif yang memotong lapisan mineral tersebut.
2. Terjadinya Tsunami
Gempa bumi yang menjadi penyebab tsunami ini berjenis gempa tektonik  yang terjadi karena adanya pergerakan lempeng akibat dari adanya arus konveksi yang terjadi di dalam bumi dan pusat titik gempanya berada di dasar lautan. Gelombang tsunami yang terjadi dapat merusak dan menenggelamkan apa saja yang ada di pesisir pantai sekitar sumber gempa sampai beberapa kilometer ke daratan tergantung dari besar kecilnya kekuatan gempa dan dekat tidaknya pusat titik sumber gempa dari permukaan. Jika gelombang tsunami ini sering terjadi pada suatu daerah maka tidak menutup kemungkinan daerah tersebut akan terkena dampak abrasi dan erosi pantai.
3. Terjadinya Jenis – Jenis Longsor
Gempa bumi mengakibatkan getaran atau guncangan tanah (ground shaking)  yang disebabkan oleh karena adanya gerakan endogen. Getaran tanah ini menyebabkan tanah dan massa batuan keluar dan akhirnya terjadi penyebab tanah longsor pada lapisan tanah dan batuan yang ada diatasnya.
4. Terjadinya Banjir
Air yang terdapat didalam waduk, atau danau dapat keluar dan mengalir dalam jumlah besar sehingga menjadipenyebab banjir ketika gempa terjadi. Jenis – jenis Banjir ini terjadi karena ketika gempa, fungsi danau atau waduk menjadi rusak karena air dalam waduk atau danau mengalir ke berbagai arah atau tumpah kembali dan keluar dan memenuhimanfaat sungai-sungai dibawahnya.
5. Terjadinya Kebakaran
Gempa bumi menimbulkan getaran yang dapat mengakibatkan rusaknya bangunan yang ada. Kerusakan – kerusakan bangunan tersebut dapat mengakibatkan aliran listrik terputus atau kebocoran pipa dan tabung gas sehingga menyebabkan ledakan. Aliran listrik yang terputus secara tiba – tiba dan ledakan tabung dan pipa gas tersebut dapat menimbulkan kebakaran. Apalagi jika material yang ada di sekitarnya adalah material yang mudah terbakar. Kebakaran yang terjadi juga menjadi penyebab pencemaran udara di lingkungan sekitarnya.
6. Hancurnya Bangunan
Bangunan yang ada diatas permukaan bumi atau berada bawah tanah dapat rusak bahkan hancur karena adanya getaran pada lapisan tanah akibat dari terjadinya gempa. Parahnya kerusakan tergantung dari besar kecilnya kekuatan gempa dan jauh dekatnya sumber titik gempa serta kuat tidaknya konstruksi bangunan yang ada.
Gelombang pada gempa bumi menyebabkan pergerakan pada lapisan tanah yang mengakibatkan bangunan – bangunan rumah atau gedung bergoyang sehingga dapat menjadikan tidak kokohnya dan lemahnya kontruksi bangunan atau kerangka bangunan, bahkan sebagian atau keseluruhan bangunan menjadi runtuh. Maka dari itu, pada beberapa negara yang sering terjadi gempa, sudah membuat rumah mereka atau gedung – gedung dengan kontruksi bangunan anti gempa agar kerugian yang ditimbulkan oleh terjadinya gempa bumi tidak terlalu besar.
7. Munculnya wabah Penyakit
Wabah Penyakit ini dapat muncul ketika gempa yang terjadi telah merusak semua fasilitas yang ada sehingga mengakibatkan sulitnya air bersih karena terjadipencemaran air atau saluran – saluran air yang rusak, sanitasi yang buruk, dan kebersihan yang tidak terjaga. Wabah penyakit yang biasanya muncul adalah seperti diare, demam berdarah, deman dan flu, sesak nafas, sampai TBC.
8. Banyaknya korban Jiwa
Ketika gempa terjadi, banyak korban jiwa berjatuhan karena tertimpa reruntuhan bangunan, terbawa arus gelombang tsunami, atau terkena wabah penyakit.
9. Kerusakan Lingkungan
Getaran yang dihasilkan gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan fungsi lingkungan hidup bagi manusia dan ruang publik untuk kehidupan seperti rusaknya struktur jenis – jenis tanah,  terkikisnya lapisan tanah, pencemaran tanah rusaknya fungsi ekosistem terumbu karang jika pusat gempa ada di laut, banyak tanaman yang rusak dan roboh, dan lain sebagainya.
Dan untuk menghadapi keadaan ketika gempa bumi terjadi dalam rangka mengurangi dampak akibat terjadinya gempa bumi seperti yang disebutkan diatas, kita bisa melakukan mitigasi bencana gempa bumi seperti yang dijelaskan pada artikel cara melakukan mitigasi gempa bumi.
    V.            CARA MENANTISIPASI GEMPA BUMI
A. Hal-hal Mendasar
§  Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor, liquefaction dll)
§  Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
B. Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja
§  Perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat.
§  Belajar melakukan P3K.
§  Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran.
§  Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi, semisal SAR, pemadam kebakaran.
C. Persiapan pada Tempat Anda Bekerja dan tinggal
§  Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, atau bergeser pada saat terjadi gempabumi.
§  Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
§  Selalu mematikan air, gas, dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
D. Hindari Kemungkinan Kejatuhan Material yang Membahayakan
§  Atur agar benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
§  Cek kestabilan benda yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi (misalnya lampu, lemari, dll).
E. Siapkan Peralatan yang Akan Menunjang Setelah Gempa
§  Kotak P3K
§  Senter/lampu baterai
§  Radio
§  Makanan suplemen dan air

VI.            PERISTIWA GEMPA BUMI YANG TERJADI DI INDONESIA
Korban : 283,106
Tanggal : 26 Desember 2004
Magnitude : 9.1 – 9.3
Gempa bumi Samudera Hindia (sebelah barat dari propinsi Aceh) pada tahun 2004, pada awalnya dicatat sebagai 9,0 namun telah meningkat menjadi 9,1 dan 9,3. Gempa ini adalah gempa kedua terbesar yang pernah tercatat pada seismograf.
Gempa bumi yang dikenal oleh masyarakat ilmiah sebagai gempa bumi Sumatera-Andaman ini adalah gempa tektonik yang terjadi pada pukul 00:58:53 UTC (07:58:53 waktu lokal) pada 26 Desember 2004, dengan pusat gempa bumi di bagian pantai barat Sumatera, Indonesia.Gempa memicu serangkaian tsunami di sepanjang pantai minimal 13 negara-negara ditengah samudera maupun dilepas pantai Samudera Hindia.Dari Asia Tenggara, Asia Selatan dan negara-negara bagian pantai timur benua Afrika, bahkan hingga ke Afrika Selatan terkena imbas tsunaminya.
Selain Indonesia, gelombang tsunami juga menerpa Malaysia, Thailand, Myanmar, Sri Lanka, India, Maladewa, Seychelles, Somalia, Kenya, Tanzania, Madagaskar dan Afrika Selatan.Gempa dan tsunami ini telah menewaskan ribuan orang dan menenggelamkan masyarakat pesisir. Gempa ini cukup besar yang menyebabkan seluruh dunia ikut bergetar sebanyak setengah inci, atau lebih dari satu sentimeter.

Korban : 6.234
Tanggal : 26 Mei 2006
Magnitude : 6.3
Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006 adalah peristiwa gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 (26 May UTC) kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik.Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan bahwa gempa terjadi sebesar 6,2 pada skala Richter.
Korban : 5.422 (422 tewas, lebih 5000 hilang)
Tanggal : 25 Juni 1976
Magnitude : 7.1
Gempa bumi Papua 1976 terjadi 25 Juni 1976 di Papua. Kekuatan gempa 7,1 skala richter yang mengakibatkan lebih dari 500 orang tewas termasuk lebih dari 70 orang yang disebabkan tanah longsor dan 5000-9000 orang dilaporkan hilang setelah tanah longsor dan diperkirakan tewas.Total enam desa dilaporkan hancur di daerah gempa. Wilayah barat Papua dan timur dariPapua Nugini dilaporkan juga merasakan terjadinya gempa.
Korban : 2.500 (minimal 2,500 tewas and 500 luka)
Tanggal : 12 Desember 1992
Magnitude : 7.8
Gempa bumi Flores Desember 1992 ialah gempa bumi berkekuatan 7,8 pada skala Richter di lepas pantai Flores, Indonesia. Terjadi pada 12 Desember 1992 pada pukul 13:29 WITA.
Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 36 meter yang menghancurkan rumah di pesisir pantai Flores, membunuh setidaknya lebih dari 2.000 jiwa, 500 orang hilang, 447 orang luka-luka, dan 5.000 orang mengungsi.
Gempa ini sedikitnya menghancurkan 18.000 rumah, 113 sekolah, 90 tempat ibadah, dan lebih dari 65 tempat lainnya. Kabupaten yang terkena gempa ini ialah Kabupaten Sikka, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Flores Timur. Kota yang paling parah ialah Maumere. Lebih dari 1.000 bangunan hancur dan rusak berat.








TSUNAMI

I.       PENGERTIAN TSUNAMI
Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebakan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500–1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
II.   PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami
·         Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km)
·         Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
·         Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
III.   FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TSUNAMI
1. Gempa Bumi bawah laut
Gempa bumi merupakan hal yang paling umum yang dapat menyebabkan terjadinya tsunami. Gempa bumi yang dimaksud tentu adalah gempa bumi bawah laut. Gempa bumi bawah laut menimbulkan banyak getaran yang akan mendorong timbulnya gelombang tsunami. Gempa bumi bawah laut merupakan penyebab mayoritas terjadinya tsunamu di dunia. Hampir 90 persen kejadian tsunami di dunia ini disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di bawah laut. Gempa bumi yang terjadi dibawah laut ini merupakan jenis gempa bumi tektonik yang timbul akibat adanya pertemuan atau tubrukan  lempeng tektonik.Gempa bumi bawah laut akan menimbulkan tsunami apabila memenuhi beberapa syarat antara lain adalah sebagai berikut:
2. Letusan gunung berapi bawah laut
Penyebab terjadinya tsunami yang selanjutnya adalah terjadinya letusan gunung api yang ada di bawah laut. Lautan yang memenuhi dua per tiga dari permukaan bumi ini menyimpan banyak sekali rahasia. Kita tidak tau banyak mengenai rupa penampakan di bawah laut, bahwa sebenarnya tidak hanya daratan saja yang mempuyai gunung aktif, namun juga bawah laut mempunyai banyak gunung aktif. Beberapa gunung aktif yang ada di bawah laut bisa berpotensi meledak atau erupsi sewaktu- waktu. Akibat adanya letusan yang besar atau kuat dari gunung berapi bawah laut ini, maka menyebabkan terjadinya tsunami.
Salah satu peristiwa akbar yang menggambarkan kejadian tsunami diakibatkan oleh letusan gunung berapi adalah di Indonesia, tepatnya di sebelah barat pulau Jawa. Gunung Krakatau namanya, meletus pada tahun 1883. Peristiwa ini menimbulkan gelombang tsunami yang dasyat sehingga menyapu bersih area di sekitar Selat Sunda. Selain peristiwa gunung Krakatau, di Indonesia juga terjadi letusan gunung Tambora pada tahun 1815 yang berada di Nusa Tenggara Timur hingga megakibatkan terjadinya kepulauan Maluku. Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak gunung api sehingga dijuluki Ring of Fire. Hal ini membuat Indonesia harus selalu waspada karena letusan gunung berapi bisa terjadi sewaktu- waktu.
3. Terjadiya longsor bawah laut
Penyebab gelombang tsunami selanjutnya adalah terjadinya longsor dibawah laut. Tsunami yang disebabkan karena adanya longsor di bawah laut dinamakan Tsunamic Submarine Landslide. Ternyata longsor tidak hanya terjadi di daratan saja. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bentuk permukaan bawah lait menyerupai daratan. apabila di daratan kita menemukan bukit dan jurang, maka di dalam lautan pun juga demikian sehingga ada potensi terjadi longsir. Longsir bawah laut ini pada umunya disebabkan oleh adanya gempa bumi tektonik atau letusan gunung bawah laut. Getaran kuat yang ditimbulkan olehlongsir inilah yang  bisa menyebabkan terjadinya tsunami. Selain gempa bumi tektonik dan letusan gunung berapi, tabrakan lempeng yang ada di bawah laut juga bisa menyebabkan terjadinya longsor. Pada tahun 2008 dilakukan penelitian di Samudera Hindia yang menyebutkan adanya palung laut yang membentang dari pulau Siberut hingga ke pesisir Pantai Bengkulu yang mana apabila palung tersebut longsor maka akan terjadi tsunami di pantai barat Sumatera.
4. Adanya hantaman meteor
Penyebab selanjutnya dari terjadinya tsunami adalah adanya hantaman meteor atau benda langit. Benda langit yang jatuh ini tentu saja benda langit yang berukuran besar. Meskipun jarang sekali terjadi, dan bahkan belum ada dokumentasi yang menyebutkan adanya tsunami akibat hantaman meteor, namun hal ini bisa saja terjadi. Seperti yang disimulasikan oleh komputer canggih, bahwa apabila ada meteor besar (karena meteor kecil biasanya akan habisa terbakar di atmosfer bumi) misalnya berdiameter lebih dari 1 kilometer saja, maka dapat menimbulkan bencana alam yang dasyat. Mega tsunami yang ditimbulkan memiliki ketinggian hingga ratusan meter. Kita bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjtnya. Kelaparan akibat pertanian yang rusak dan perubahan iklim, akan membunuh manusia di bumi secara massal. Selain karena ukuran dari meteor, hal lain yang berpengaruh adalah kecepatan atau laju meteor yang mencapai puluhan ribu kilometer per jam.utern belum ada dokumentasi yang menyebutkan adanya tsunami akibat hantaman meteor.
IV.   AKIBAT BENCANA TSUNAMI
Bencana alam merupakan peristiwa sangat kejadiannya sungguh sangat tidak diharapkan dan tidak dirindukan. Bagaimana tidak, bencana alam hanya akan membawa dampak buruk, seperti kehilangan, kemiskinan, kelaparan, dan kesedihan. Apapun jenis bencana alam yang di bumi, maka tidak ada satupun dari mereka yang diharapkan kedatangannya olah manusia. seperti halnya bencana tsunami ini. seperti jenis bencana alam lainnya, bencana tsunami juga menimbulkan banyak sekali dampak atau kerugian. Beberapa dampak tsunami antara lain adalah sebagai berikut:
1. Terjadi kerusakan dimana- mana
Dampak terjadinya tsunami yang pertama adalah terjadinya kerusakan dimana- mana. Kerusakan yang dimaksud adalah kerusakan fisik baik bangunan dan non bangunan. Gelombang besar yang timbul karena tsunami ini dapat menyapu area daratan, baik daerah pantai maupun daerah- daerah di sekitarnya. Kerusakan yang terjadi ini adalah di daerah yang terkena sapuan ombak. Gelombang ombak yang berkekuatan tinggi ini dalam sekejap bisa meluluh lantakkan bangunan, menyapu pasir atau tanah, merusak perkebunan dan persawahan masyarakat, merusak tambak dan ladang perikanan, dan lain sebagainya. Kerusakan yang terjadi ini akan menimbulkan banyak kerugian, terutama kerugian berupa material.
2. Lahan pertanian dan perikanan rusak
Gelombang tsunami yang dasyat juga dapat menyebabkan lahan pertanian dan perikanan rusak. Gelombang tsunami dengan kekuatan yang besar mampu menyapu bersih apa saja yang ada di daratan. Jangankan tanaman yang ada di sawah, bahkan bangunan pun banyak sekali yang roboh. Selain itu ikan- ikan yang ditanam di kolam perikanan juga akan tersapu oleh air dari gelombang tsunami tersebut.
3. Menghambat kegiatan perekonomian
Kita sepakat bahwa semua bencana alam dapat mengacaukan kegiatan perekonomian di suatu wilayah. Hal ini juga termasuk bencana tsunami. Kerusakan dan kehilangan yang terjadi akibat gelombang tsunami akan melumpuhkan kegiatan perekonomian sampai beberapa waktu. Tidak hanya itu saja, namun kerugian yang disebabkan oleh tsunami mungkin akan menggantikan kegiatan produksi dan perdagangan dalam waktu tertentu.
4. Kerugian material
Semua bencana alam dapat menimbulkan kerugian yang bersifat materiil, termasuk juga gelombang tsunami. Kerugian material diantaranya karena robohnya bangunan, rusak lahan pertanian dan perikanan, dan kehilangan harta bendanya.
5. Kerugian spiritual
Selain kerugian yang bersifat material atau yang dapat diukur dengan uang, bencana tsunami juga dapat menimbulkan kerugian spiritual. Yang dimaksud dengan kerugian spiritual adalah kerugian yang tidak berupa harta benda, namun lebih ke jiwa. Bagaimana seorang anak kecil akan tabah setelah mengalami bencana alam yang besar, apalagi apabila ia kehilangan anggota keluarganya, maka hal itu akan menimbulkan trauma di jiwa anak kecil. Akibatnya anak tersebut harus menjalani beberapa terapi agar terbebas dari traumanya itu. Bahkan hal seperti ini hanya dialami oleh anak kecil saja, namun juga orang dewasa dan bahkan lanjut usia.
6. Menimbulkan bibit penyakit
Dampak selanjutnya dari bencana alam tsunami adalah timbulnya bibit penyakit. Ketika gelombang laut yang tinggi meluluh lantakkan daratan, maka yang akan kitemukan adalah benda- benda kotor, tanah yang berlumpur dan sebagainya. Lingkungan yang tidak bersih akan meimbulkan bayak sekali bibit penyakit. Apalagi jika ditambah dengan jasad- jasad makhluk hidup yang meninggal, maka lingkungan akan semakin tidak sehat. Disamping itu, apabila tinggal di pengungsian maka yang akan terjadi adalah timbulnya bibit penyakit karena kurangnya saranan dan pra sarana.
VI. TANDA- TANDA TERJADINYA BENCANA TSUNAMI
1. Terjadinya gempa atau getaran yang berpusat dari bawah laut
Terjadinya tsunami diawali oleh adanya gempa bumi atau semacam getaran yang asalnya dari bawah atau dari dalam lautan. Gempa yang terjadi ini tentu seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni berpusat atau memiliki kedalam kurang dari 30 kilometer dan getarannya melebihi 6,5 scala richter.
2. Air laut tiba- tiba surut
Setelah adanya gempa atau getaran, selanjutnya adalah surutnya air laut (secara tiba- tiba. surutnya air laut secara tiba- tiba ini merupakan tanda- tanda yang paling jelas ketika akan terjadi tsunami. Semakin jauh surut air laut maka kekuatan tsunami yang akan terjadi akan semakin besar. Dengan demikian ketika surut air ini terjadi maka langkah yang paling tepat adalah segera melakukan evakuasi supaya tidak banyak korban yang jatuh. Surutnya air laut ini sebenarnya karena disebabkan oleh permukaan laut turun secara mendadak sehingga terdapat kekosongan ruang dan menyebabkan air laut pantai tertarik. Dan ketika gelombang tsunami telah tercipta yang baru, maka air akan kembali ke pantai dengan wujud gelombang yang sangat besar.
3. Tanda- tanda alam yang tidak biasa
Sebelum terjadinya tsunami, juga terdapat beberapa tanda alam yang tidak biasa. Tanda- tanda alam yang tidak biasa ini seperti gerakan angina yang tidak biasa, perilaku hewan yang aneh. Beberapa perilaku hewan yang aneh ini contohnya adalah aktifnya kelelawar di siang hari, kemudian banyak burung- burung terbang bergerombol (padahal biasanya tidak pernah terlihat), dan juga beberapa perilaku binatang darat. Contoh di Thailand, sebelum terjadinya tsunami, gajah- gajat Thailang saling berlarian menuju ke bukit untuk menyelamatkan diri.
4. Terdengar suara gemuruh
Tanda akan etrjadinya tsunami yang selanjutnya adalah terdengarnya suara gemuruh. Ada pengalaman oleh masyarakat yang mengalami bencana tsunami tahun 2004 di Aceh, dimana beberapa saat sebelum tsunami terjadi mereka mendengar suara gemuruh yang sangat keras dari dalam laut, yakni seperti suara kereta pengangkut barang. Beberapa diantaranya juga mendengar suara ledakan dari dalam lautan. Hal ini cukup menjadi suatu pertanda yang kuat akan terjadinya bencana tsunami.
V.   ANTISIPASI TSUNAMI 

a). Jika tsunami datang
1. Jangan panik
2. Jangan menjadikan gelombang tsunami sebagai tontonan. Apabila gelombang tsunami dapat dilihat, berarti kita berada di kawasan yang berbahaya
3. Jika air laut surut dari batas normal, tsunami mungkin terjadi
4. Bergeraklah dengan cepat ke tempat yang lebih tinggi ajaklah keluarga dan orang di sekitar turut serta. Tetaplah di tempat yang aman sampai air laut benar-benar surut. Jika Anda sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat
5. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan
6. Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan seperti di atas, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
7. Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan anda bebas dan tidak membawa apa-apa

b). Sesudah tsunami
1. Ketika kembali ke rumah, jangan lupa memeriksa kerabat satu-persatu
2. Jangan memasuki wilayah yang rusak, kecuali setelah dinyatakan aman
3. Hindari instalasi listrik
4. Datangi posko bencana, untuk mendapatkan informasi Jalinlah komunikasi dan kerja sama degan warga sekitar
5. Bersiaplah untuk kembali ke kehidupan yang normal

c). Persiapan Menghadapi Tsunami
1.    Mengetahui pusat informasi bencana, seperti Posko Bencana, Palang Merah Indonesia, Tim SAR. Kenali areal rumah, sekolah, tempat kerja, atau tempat lain yang beresiko. Mengetahui wilayah dataran tinggi dan dataran rendah yang beresiko terkena Tsunami.
2.    Jika melakukan perjalanan ke wilayah rawan Tsunami, kenali hotel, motel, dan carilah pusat pengungsian. Adalah penting mengetahui rute jalan keluar yang ditunjuk setelah peringatan dikeluarkan.
3.    Siapkan kotak Persediaan Pengungsian dalam suatu tempat yang mudah dibawa (ransel punggung), di dekat pintu.
4.    Siapkan peersediaan makanan dan air minum untuk pengungsian.
5.    Siapkan selalu peralatan P3K lengkap.
6.    Membawa barang secukupnya saja untuk keperluan pengungsian.

d). Saat terjadi tsunami
1.   Segera mengungsi setelah ada pemberitahuan dari pihak yang berwenang atas penyebaran informasi tentang tsunami.
2.   Jika hanya ada sedikit waktu sebelum datang tsunami,segera mencari pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung dengan segera.
3.   Carilah tempat yang tinggi dan aman dari gelombang tsunami,atau mengikuti rute dan tempat yang suah ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
4.   Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda berada,bila ingin menyelamatkan harta benda carilah yang mudah dan ringan dibawa.
5.   Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama.
6.   Jika tsunami terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, cepat keluar dan cari tempat yang tinggi dan aman.

e). Setelah Terjadi Tsunami 

1.    Periksa kesediaan makanan. Makanan apapun yang terkena air mungkin sudah tercemar dan harus dibuang.
2.    Memberikan bantuan kepada korban luka-luka. Berikan bantuan P3K dan panggil bantuan. Jangan pindahkan orang yang terluka, kecuali yang luka serius.
3.    Segera membangun tenda pengungsian apabila keadaan untuk kembali ke rumah tidak memungkinkan.
4.    Pastikan keadaan sudah aman dan tidak terjadi tsunami susulan sebelum kembali ke rumah.Bila keadaan rumah tidak memungkinkan untuk ditempati carilah tempat tinggal yang bisa ditempati atau kembali ke tempat pengungsian.
VI.   PERISTIWA TSUNAMI YANG TERJADI DI INDONESIA
24 Januari 1965 Pulau Sanana Laut Seram
Gempa Bumi Laut Seram 1965 terjadi pada tanggal 24 Januari 1965 pukul 00:11 UTC. Gempa yang berkekuatan 8,2 Mw ini terletak di dekat Pulau Sanana, Indonesia. Serangkaian tremor dilaporkan selama seminggu sebelum gempa bumi. 71 orang dilaporkan tewas. Tsunami juga dihasilkan, yang menyebabkan kerusakan di Sanana, Buru dan Mangole. Tiga runups dilaporkan di Pulau Seram. Sebuah gelombang setinggi 4 meter dilaporkan di Pulau Buru.
11 April 67 Sumatra Selatan
Gelombang tsunami kembali mengamuk di tinabung sumatera selatan dengan jumlah korban tewas mencapai 58 orang.

14 Agustus 1968 Sulawesi Tengah
tsunami juga terjadi di tambu, sulawesi tengah yang menelan korban 200 oarng dengan ketinggian gelombang mencapai 10 meter

23 Februari 1969 Sulawesi Selatan
setahun kemudian tsunami kembali menghantam majane sulawesi selatan dengan ketinggian gelombang 10 meter dan menewaskan 64 orang

19 Agustus 1977 Nusa Tenggara
gelombang tsunami kembali mengamuk di nusa tenggara timur dengan ketinggian gelombang mencapi 15 meter  dan menewaskan 316 orang.

25 Desember 1982 Nusa Tenggara Timur
tsunami terjadi di lakan tuka nusa tenggara timur dan menewaskan 13 korban

27 Agustus 1883 Selat Sunda
Letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda, memicu tsunami yang menenggelamkan pesisir Sumatera, Jawa bagian utara, dan Kepulauan Seribu. Kekuatan gelombang bisa menyeret karang seberat 600 ton ke pantai. 36 ribu orang meninggal sia-sia.

12 Desember 1992 NTT
Gempa berkekuatan 7,5 SR memicu gelombang tsunami  mencapai 26 meter dan menyapu permukiman di pesisir pantai Flores NTT. Tsunami tersebut menewaskan setidaknya 2.100 jiwa, 500 orang dinyatakan hilang, 447 orang luka-luka, dan 5.000 orang mengungsi. Gempa tersebut sedikitnya menghancurkan 18.000 rumah, 113 sekolah, 90 tempat ibadah, dan lebih dari 65 tempat lainnya. Kabupaten yang terkena gempa ini ialah Kabupaten Sikka, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Flores Timu

2 Juni 1994 Banyuwangi Jawa Timur
tsunami setinggi 14 meter melanda Banyuwangi jawa timur dan menyebabkan 238 korban tewas

1 Jaunari 1996 Sulawesi Tengah
tsunami setinggi 6 meter melanda palu sulawesi twngah dan ada 9 korban tewas

17 Februari 1996 Papua
tidak lebih dari satu bulan tsunami kembali menyapu wilayah indonesia dengan ketinggian 12 meter menerjang pesisir biak papua dan menelan 160 korban  jiwa

17 Juli 1998
Setelah diterjang dua kali gempa dengan kekuatan 7,0 SR, gelombang tsunami pun tak terhindarkan dan merusak apa pun hingga jarak 30 kilometer dari garis pantai utara. Berdasarkan data resmi dari pemerintah, sebanyak tujuh desa tersapu tsunami dengan korban tewas ditaksir mencapai lebih dari 2.000 jiwa. Sementara data dari wilayah setempat menyebutkan, korban tewas antara 6.000 dan 8.000 jiwa.

28 November 1998 Maluku Utara
di talibu maluku utara , tsunami kembali mengamuk dengan ketinggian gelombang 3 meter dan menewaskan 34 orang

4 Mei 2000 Sulawesi Tengah
tsunami setinggi 3 meter menglanda banggai sulawesi tengah menyebabkan 50 korban tewas

26 Desember 2004 Aceh
Gempa maha dahsyat dengan kekuatan 9,3 SR mengguncang di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa paling besar sepanjang 40 tahun terakhir ini menimbulkan gelombang tinggi di Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Tiga bulan kemudian tsunami juga terjadi di Sumatera. Gempa di lepas pantai Nias yang berkekuatan 8,7 SR itu memicu tsunami besar yang menewaskan 1.300 orang di Pulau Nias, Sumatera Barat.

6 Januari 2005 Nias
nias menyusul terjangan tsunami 122 orang sebai korban

17 Juli 2006 Jawa Barat
tsunami juga terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.

25 Oktober 2010

tsunami melanda mentawai yang di awali dengan gempa sebesar 7,2 sr dan menewas kan sebanyak 40 orang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN SATUA BALI

PANTUN

PEMBENTUKAN BENUA