ANGGOTA TATA SURYA
Tata
surya diartikan sebagai suatu susunan yang tersusun dari matahari dan semua
benda langit yang mengelilinginya meliputi planet, meteorid, asteroid, dan
benda lainnya yang ada disekitar matahari. Ada dua teori mengenai tata surya
adalah teori Heliosentris dan teori Geosentris. Teori heliosentris adalah teori
yang menganggap bahwa matahari merupakan pusat alam semesta. Teori Heliosentris
dimunculkan oleh Nicolaus Copernicus. Teori ini menyanggah teori Geosentris,
yaitu teori yang menjadikan bumi sebagai pusat alam semesta. Teori geosentris
dipopulerkan oleh Ptolomeus.
1. Matahari
Matahari merupakan anggota tata surya yang memiliki
massa paling besar. Oleh karena itu, tarikan gravitasi matahari mampu mengatur
peredaran anggota tata surya lainnya dan menjadikan matahari sebagai pusat dari
tata surya. Matahari termasuk bintang karena dapat menghasilkan cahaya sendiri. Sebagai sebuah bintang, matahri
memancarkan gelombang elektromagnetik baik yang berupa sinar tampak (cahaya)
maupun tidak Nampak. Unsur penting penyusunan matahari yaitu hydrogen dan
helium. Bagian – bagian matahari dijelaskan sebagai berikut.
a. Inti Matahari
Inti matahaari disusun oleh gas yang sangat padat.
Inti matahari terletak dibagian terdalam matahari dan merupakan pusat penghasil
energi matahari. Bagian ini mempunyai suhu terpanas dibandingkan bagian
matahari yang lain. Suhunya sekitar 15 juta kelvin. Reaksi di inti matahari
dikenal sebagai reaksi fusi, yaitu reaksi penggabungan inti hydrogen berubah
menjadi inti helium yang menghasilkan energy.
b. Fotosfer
Fotosfer merupakan lapisan matahari yang paling luar
dan tampak bercahaya. Suhu lapisan ini kurang lebih 6.0000C. Tebal
fotosfer sekitar 350 km. Fotosfer tersusun dari hydrogen, helium, karbon,
oksigen, nitrogen, dan neon.
c. Kromosfer
Lapisan ini dianggap sebagai atmosfer matahari.
Kromosfer disebut juga bola warna. Sebagian besar tersusun dari hydrogen.
Kromosfer memiliki tebal 16.000 km dan bersuhu kurang lebih 10.0000C.
d. Korona
Korona disebut juga “mahkota” matahari kerana
berbentuk lingkaran cahaya putih yang indah. Korona lebih panas dibandingkan
kromosfer, suhunya sekitar 2 juta kelvin. Tebal lapisan korona mencapai 2,5
juta km. Korona terlihat ketikan gerhana matahri total. Untuk mengamati korona
dapat menggunakan teleskop khusus yang disebut koronagraf.
Peristiwa
– peristiwa menarik yang terjadi di matahari dijelaskan pada uraian di bawah
ini.
a. Granula
Permukaan matahari tampak berbentuk gumpalan –
gumpalan. Hal ini disebabkan oleh semburan gas panas dari inti matahari.
Gumpalan – gumpalan tersebut biasa disebut granula. Ukuran granula berkisar
antara 970 – 29.000 km.
b. Bintik Matahari (Sun Spot)
Suhu di permukaan matahari terkadang tidak sama. Ada
yang bersuhu tinggi, ada pula yang rendah. Permukaan matahari yang bersuhu
rendah ini tampak sebagai warna yang lebih gelap dibandingkan daerah
sekitarnya. Daerah gelap inilah yang disebut sun spot. Suhu sun spot 4.000 –
5.0000C. Sebuah bintik bisa berukuran 3.000 – 300.000 km. Setiap 11
tahun, bintik matahari mencapai jumlah maksimum, kemudian menurun kembali.
Bintik matahari dapat diamati dengan jelas menggunakan teropong.
c. Prominensa
Prominensa merupakan gas panas yang tersembur dari
kromosfer. Semburannya dapat mencapai ketinggian ratusan ribu kilometer
memasuki daerah korona. Bentuk semburan ini mirip dengan lidah yang memanjang.
Namun, lidah ini sangat panas sehingga popular dengan sebutan prominensa (lidah
api).
Komentar
Posting Komentar