PERISTIWA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI
PERISTIWA
GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI INDONESIA
OLEH :
CHRISTINA BRITNEY LAKE
MARIA CEUNFIN
NI LUH PUTU INDAH PUTRI DEWANTI
SMK TI BALI GLOBAL JIMBARAN
2017/2018
GEMPA BUMI
I.
PENGERTIAN
GEMPA BUMI
Gempa
bumi adalah getaran atau getar getar yang terjadi di
permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang
menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi
suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama
periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling
umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di
laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala
besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka
valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan
besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas,
tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah
lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir
besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo
gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu
adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran
diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
II.
JENIS-JENIS GEMPA BUMI
Jenis gempa bumi dapat
dibedakan berdasarkan:
1. Berdasarkan
Penyebab
Gempa Bumi ini disebabkan
oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik
secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang
sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di
Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa
bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang
terjadi karena pergeseran lempengan plat
tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan
dilepaskan dengan tiba-tiba.
Gempa Bumi ini diakibatkan
oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini
jarang terjadi
Gempa Bumi ini biasanya
terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini
jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempa bumi buatan adalah
gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan
dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Gempa Bumi ini terjadi akibat
adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila
keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga
akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di
sekitar gunung api tersebut.
2. Berdasarkan
Kedalaman
a.
Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah
gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan
bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu
berbahaya.
b.
Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah
gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di
bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan
ringan dan getarannya lebih terasa.
c.
Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah
gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan
bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
3. Berdasarkan
Gelombang/Getaran Gempa
a.
Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang
lungituudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan
kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal darihiposentrum.
b.
Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder
(gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti
gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik.
Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
III.
PENYEBAB
TERJADINYA GEMPA BUMI
Kebanyakan
gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Pergeseran
lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut
disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng
bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat
mengakibatkan gempa bumi. Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi
bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya.
Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari
berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan
mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan bergerak ke
bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. Terakhir adalah
gerak lempeng yang saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa bumi.
Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya
gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi
akibat gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk.
Gempa
Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar
terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam
mengalami transisi fase pada kedalaman lebih
dari 600 km.
Beberapa
gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di
dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga
terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam,
seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika.
Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi
cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga
panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa
juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para
ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan
pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
IV.
AKIBAT
GEMPA BUMI
Akibat yang ditimbulkan oleh
gempa bumi ini ada yang bersifat menguntungkan manusia tetapi ada juga yang
merugikan manusia. Tetapi kebanyakan bersifat merugikan manusia. Akibat gempa
bumi tersebut antara lain adalah:
1. Terangkatnya
mineral ke permukaan bumi
Gempa bumi dapat
mengakibatkan terangkatnya mineral – mineral yang ada di dalam lapisan bumi.
Hal ini dikarenakan oleh proses tektonik yaitu pergerakan lempeng bumi atau
pergerakan sesar. Sesar dapat menyebabkan lapisan bumi terangkat ke permukaan.
Sesar ini disebut dengan sesar naik. Tetapi tidak semua proses gempa yang
disebabkan oleh sesar atau jenis – jenis patahan ini
dapat mengangkat mineral – mineral yang ada di dalam bumi. Hanya lapisan yang
mengandung mineral dan juga memang terdapat sesar aktif yang memotong lapisan
mineral tersebut.
2. Terjadinya Tsunami
Gempa
bumi yang menjadi penyebab tsunami ini berjenis gempa
tektonik yang terjadi karena adanya pergerakan lempeng akibat dari adanya
arus konveksi yang terjadi di dalam bumi dan pusat titik gempanya berada di
dasar lautan. Gelombang tsunami yang terjadi dapat merusak dan menenggelamkan
apa saja yang ada di pesisir pantai sekitar sumber gempa
sampai beberapa kilometer ke daratan tergantung dari besar kecilnya
kekuatan gempa dan dekat tidaknya pusat titik sumber gempa dari permukaan. Jika
gelombang tsunami ini sering terjadi pada suatu daerah maka tidak menutup
kemungkinan daerah tersebut akan terkena dampak abrasi dan erosi pantai.
Gempa
bumi mengakibatkan getaran atau guncangan tanah (ground shaking) yang
disebabkan oleh karena adanya gerakan endogen. Getaran tanah ini menyebabkan
tanah dan massa batuan keluar dan akhirnya terjadi penyebab tanah longsor pada lapisan tanah
dan batuan yang ada diatasnya.
4. Terjadinya Banjir
Air
yang terdapat didalam waduk, atau danau dapat keluar dan mengalir dalam jumlah
besar sehingga menjadipenyebab banjir ketika gempa terjadi. Jenis – jenis Banjir ini terjadi karena
ketika gempa, fungsi danau atau waduk menjadi
rusak karena air dalam waduk atau danau mengalir ke berbagai arah atau tumpah
kembali dan keluar dan memenuhimanfaat sungai-sungai
dibawahnya.
5. Terjadinya Kebakaran
Gempa bumi menimbulkan
getaran yang dapat mengakibatkan rusaknya bangunan yang ada. Kerusakan –
kerusakan bangunan tersebut dapat mengakibatkan aliran listrik terputus atau
kebocoran pipa dan tabung gas sehingga menyebabkan ledakan. Aliran listrik yang
terputus secara tiba – tiba dan ledakan tabung dan pipa gas tersebut dapat
menimbulkan kebakaran. Apalagi jika material yang ada di sekitarnya adalah
material yang mudah terbakar. Kebakaran yang terjadi juga menjadi penyebab pencemaran udara di lingkungan
sekitarnya.
6. Hancurnya
Bangunan
Bangunan yang ada diatas permukaan bumi atau
berada bawah tanah dapat rusak bahkan hancur karena adanya getaran pada lapisan
tanah akibat dari terjadinya gempa. Parahnya kerusakan tergantung dari besar
kecilnya kekuatan gempa dan jauh dekatnya sumber titik gempa serta kuat
tidaknya konstruksi bangunan yang ada.
Gelombang
pada gempa bumi menyebabkan pergerakan pada lapisan tanah yang
mengakibatkan bangunan – bangunan rumah atau gedung
bergoyang sehingga dapat menjadikan tidak kokohnya dan lemahnya kontruksi
bangunan atau kerangka bangunan, bahkan sebagian atau keseluruhan bangunan
menjadi runtuh. Maka dari itu, pada beberapa negara yang sering terjadi gempa,
sudah membuat rumah mereka atau gedung – gedung dengan kontruksi bangunan anti
gempa agar kerugian yang ditimbulkan oleh terjadinya gempa bumi tidak terlalu
besar.
7.
Munculnya wabah Penyakit
Wabah
Penyakit ini dapat muncul ketika gempa yang terjadi telah merusak semua
fasilitas yang ada sehingga mengakibatkan sulitnya air bersih karena terjadipencemaran air atau
saluran – saluran air yang rusak, sanitasi yang buruk, dan kebersihan yang
tidak terjaga. Wabah penyakit yang biasanya muncul adalah seperti diare, demam
berdarah, deman dan flu, sesak nafas, sampai TBC.
8.
Banyaknya korban Jiwa
Ketika gempa terjadi, banyak
korban jiwa berjatuhan karena tertimpa reruntuhan bangunan, terbawa arus
gelombang tsunami, atau terkena wabah penyakit.
9.
Kerusakan Lingkungan
Getaran
yang dihasilkan gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan fungsi lingkungan hidup bagi manusia dan ruang publik untuk kehidupan seperti rusaknya
struktur jenis – jenis tanah,
terkikisnya lapisan tanah, pencemaran tanah rusaknya fungsi ekosistem terumbu karang jika
pusat gempa ada di laut, banyak tanaman yang rusak dan roboh, dan lain
sebagainya.
Dan
untuk menghadapi keadaan ketika gempa bumi terjadi dalam rangka mengurangi
dampak akibat terjadinya gempa bumi seperti yang disebutkan diatas, kita bisa
melakukan mitigasi bencana gempa bumi seperti yang dijelaskan pada artikel cara melakukan mitigasi gempa bumi.
V.
CARA
MENANTISIPASI GEMPA BUMI
A. Hal-hal Mendasar
§ Pastikan
bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan
oleh gempa bumi (longsor, liquefaction dll)
§ Mengevaluasi
dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa
bumi.
B. Kenali Lingkungan
Tempat Anda Bekerja
§ Perhatikan letak pintu,
lift, serta tangga darurat.
§ Belajar melakukan P3K.
§ Belajar menggunakan alat
pemadam kebakaran.
§ Catat nomor telepon
penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi, semisal SAR, pemadam
kebakaran.
C. Persiapan pada Tempat
Anda Bekerja dan tinggal
§ Perabotan (lemari,
cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk
menghindari jatuh, roboh, atau bergeser pada saat terjadi gempabumi.
§ Simpan bahan yang mudah
terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
§ Selalu mematikan air,
gas, dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
D. Hindari Kemungkinan
Kejatuhan Material yang Membahayakan
§ Atur agar benda yang
berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
§ Cek kestabilan benda
yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi (misalnya lampu, lemari, dll).
E. Siapkan Peralatan
yang Akan Menunjang Setelah Gempa
§ Kotak P3K
§ Senter/lampu baterai
§ Radio
§ Makanan suplemen dan air
VI.
PERISTIWA
GEMPA BUMI YANG TERJADI DI INDONESIA
Korban : 283,106
Tanggal
: 26 Desember 2004
Magnitude : 9.1 – 9.3
Magnitude : 9.1 – 9.3
Gempa bumi Samudera Hindia
(sebelah barat dari propinsi Aceh) pada tahun 2004, pada awalnya dicatat
sebagai 9,0 namun telah meningkat menjadi 9,1 dan 9,3. Gempa ini adalah gempa
kedua terbesar yang pernah tercatat pada seismograf.
Gempa
bumi yang dikenal oleh masyarakat ilmiah sebagai gempa bumi Sumatera-Andaman
ini adalah gempa tektonik yang terjadi pada pukul 00:58:53 UTC (07:58:53 waktu
lokal) pada 26 Desember 2004, dengan pusat gempa bumi di bagian pantai barat Sumatera,
Indonesia.Gempa memicu serangkaian tsunami di sepanjang pantai minimal 13
negara-negara ditengah samudera maupun dilepas pantai Samudera Hindia.Dari Asia
Tenggara, Asia Selatan dan negara-negara bagian pantai timur benua Afrika,
bahkan hingga ke Afrika Selatan terkena imbas tsunaminya.
Selain
Indonesia, gelombang tsunami juga menerpa Malaysia, Thailand, Myanmar, Sri
Lanka, India, Maladewa, Seychelles, Somalia, Kenya, Tanzania, Madagaskar dan
Afrika Selatan.Gempa dan tsunami ini telah menewaskan ribuan orang dan
menenggelamkan masyarakat pesisir. Gempa ini cukup besar yang menyebabkan
seluruh dunia ikut bergetar sebanyak setengah inci, atau lebih dari satu
sentimeter.
Korban
: 6.234
Tanggal : 26 Mei 2006
Magnitude : 6.3
Magnitude : 6.3
Gempa Bumi Yogyakarta Mei
2006 adalah peristiwa gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 (26 May UTC) kurang lebih pukul
05.55 WIB selama 57 detik.Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala
Richter. United States Geological Survey melaporkan bahwa
gempa terjadi sebesar 6,2 pada skala Richter.
Korban
: 5.422 (422 tewas, lebih 5000 hilang)
Tanggal : 25 Juni 1976
Magnitude : 7.1
Magnitude : 7.1
Gempa bumi Papua 1976
terjadi 25 Juni 1976 di Papua. Kekuatan gempa 7,1 skala richter yang
mengakibatkan lebih dari 500 orang tewas termasuk lebih dari 70 orang yang
disebabkan tanah longsor dan 5000-9000 orang dilaporkan hilang setelah tanah
longsor dan diperkirakan tewas.Total enam desa dilaporkan hancur di daerah
gempa. Wilayah barat Papua dan timur dariPapua Nugini dilaporkan juga
merasakan terjadinya gempa.
Korban
: 2.500 (minimal 2,500 tewas and 500 luka)
Tanggal : 12 Desember 1992
Magnitude : 7.8
Magnitude : 7.8
Gempa bumi Flores Desember 1992 ialah gempa
bumi berkekuatan 7,8 pada skala Richter di lepas pantai Flores, Indonesia.
Terjadi pada 12 Desember 1992 pada pukul 13:29 WITA.
Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi
36 meter yang menghancurkan rumah di pesisir pantai Flores, membunuh setidaknya
lebih dari 2.000 jiwa, 500 orang hilang, 447 orang luka-luka, dan 5.000 orang
mengungsi.
Gempa ini sedikitnya menghancurkan 18.000
rumah, 113 sekolah, 90 tempat ibadah, dan lebih dari 65 tempat lainnya.
Kabupaten yang terkena gempa ini ialah Kabupaten Sikka, Kabupaten Ngada,
Kabupaten Ende, dan Kabupaten Flores Timur. Kota yang paling parah ialah
Maumere. Lebih dari 1.000 bangunan hancur dan rusak berat.
TSUNAMI
I.
PENGERTIAN TSUNAMI
Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan,
nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak
besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebakan oleh
perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan
laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di
bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau
hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat
merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap
terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat
merambat dengan kecepatan 500–1000 km per jam. Setara dengan kecepatan
pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter.
Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di
tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun
hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga
mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan
kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena
Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh
aliran gelombang tsunami.
II.
PENYEBAB TERJADINYA
TSUNAMI
Tsunami dapat terjadi
jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti
letusan gunung api, gempa bumi,longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi.
Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah
beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau
turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang
berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut,
yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan
terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang
tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana
kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai
pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya
sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang
tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai
tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa
air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis
pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa
kilometer.Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah
lempeng benua.
Tanah longsor yang
terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan
gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan
gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara
tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu.
Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika
ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya
mencapai ratusan meter.
Gempa yang
menyebabkan tsunami
·
Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan
dangkal (0 – 30 km)
·
Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya
6,5 Skala Richter
·
Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar
turun
III. FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB TSUNAMI
1. Gempa Bumi bawah laut
Gempa bumi merupakan
hal yang paling umum yang dapat menyebabkan terjadinya tsunami. Gempa bumi yang
dimaksud tentu adalah gempa bumi bawah laut. Gempa bumi bawah laut menimbulkan
banyak getaran yang akan mendorong timbulnya gelombang tsunami. Gempa bumi
bawah laut merupakan penyebab mayoritas terjadinya tsunamu di dunia. Hampir 90
persen kejadian tsunami di dunia ini disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di
bawah laut. Gempa bumi yang terjadi dibawah laut ini merupakan jenis gempa bumi
tektonik yang timbul akibat adanya pertemuan atau tubrukan lempeng tektonik.Gempa bumi bawah laut akan menimbulkan
tsunami apabila memenuhi beberapa syarat antara lain adalah sebagai berikut:
2. Letusan gunung berapi bawah laut
Penyebab terjadinya
tsunami yang selanjutnya adalah terjadinya letusan gunung api yang ada di bawah
laut. Lautan yang memenuhi dua per tiga dari permukaan bumi ini menyimpan
banyak sekali rahasia. Kita tidak tau banyak mengenai rupa penampakan di bawah
laut, bahwa sebenarnya tidak hanya daratan saja yang mempuyai gunung aktif,
namun juga bawah laut mempunyai banyak gunung aktif. Beberapa gunung aktif yang
ada di bawah laut bisa berpotensi meledak atau erupsi sewaktu- waktu. Akibat
adanya letusan yang besar atau kuat dari gunung berapi bawah laut ini, maka
menyebabkan terjadinya tsunami.
Salah satu peristiwa
akbar yang menggambarkan kejadian tsunami diakibatkan oleh letusan gunung
berapi adalah di Indonesia, tepatnya di sebelah barat pulau Jawa. Gunung
Krakatau namanya, meletus pada tahun 1883. Peristiwa ini menimbulkan gelombang
tsunami yang dasyat sehingga menyapu bersih area di sekitar Selat Sunda. Selain
peristiwa gunung Krakatau, di Indonesia juga terjadi letusan gunung Tambora
pada tahun 1815 yang berada di Nusa Tenggara Timur hingga megakibatkan
terjadinya kepulauan Maluku. Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak
gunung api sehingga dijuluki Ring of Fire. Hal ini membuat Indonesia harus
selalu waspada karena letusan gunung berapi bisa terjadi sewaktu- waktu.
3. Terjadiya longsor bawah laut
Penyebab gelombang
tsunami selanjutnya adalah terjadinya longsor dibawah laut. Tsunami yang
disebabkan karena adanya longsor di bawah laut dinamakan Tsunamic Submarine
Landslide. Ternyata longsor tidak hanya terjadi di daratan saja. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, bentuk permukaan bawah lait menyerupai daratan.
apabila di daratan kita menemukan bukit dan jurang, maka di dalam lautan pun
juga demikian sehingga ada potensi terjadi longsir. Longsir bawah laut ini pada
umunya disebabkan oleh adanya gempa bumi tektonik atau letusan gunung bawah
laut. Getaran kuat yang ditimbulkan olehlongsir inilah yang bisa
menyebabkan terjadinya tsunami. Selain gempa bumi tektonik dan letusan gunung
berapi, tabrakan lempeng yang ada di bawah laut juga bisa menyebabkan
terjadinya longsor. Pada tahun 2008 dilakukan penelitian di Samudera Hindia
yang menyebutkan adanya palung laut yang membentang dari pulau Siberut hingga
ke pesisir Pantai Bengkulu yang mana apabila palung tersebut longsor maka akan
terjadi tsunami di pantai barat Sumatera.
4. Adanya hantaman meteor
Penyebab selanjutnya
dari terjadinya tsunami adalah adanya hantaman meteor atau benda langit.
Benda langit yang jatuh ini tentu saja benda langit yang berukuran besar.
Meskipun jarang sekali terjadi, dan bahkan belum ada dokumentasi yang
menyebutkan adanya tsunami akibat hantaman meteor, namun hal ini bisa saja
terjadi. Seperti yang disimulasikan oleh komputer canggih, bahwa apabila ada
meteor besar (karena meteor kecil biasanya akan habisa terbakar di atmosfer
bumi) misalnya berdiameter lebih dari 1 kilometer saja, maka dapat menimbulkan
bencana alam yang dasyat. Mega tsunami yang ditimbulkan memiliki ketinggian
hingga ratusan meter. Kita bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjtnya.
Kelaparan akibat pertanian yang rusak dan perubahan iklim, akan membunuh
manusia di bumi secara massal. Selain karena ukuran dari meteor, hal lain yang
berpengaruh adalah kecepatan atau laju meteor yang mencapai puluhan ribu
kilometer per jam.utern belum ada dokumentasi yang menyebutkan adanya tsunami
akibat hantaman meteor.
IV.
AKIBAT BENCANA TSUNAMI
Bencana
alam merupakan peristiwa sangat kejadiannya sungguh sangat tidak diharapkan dan
tidak dirindukan. Bagaimana tidak, bencana alam hanya akan membawa dampak
buruk, seperti kehilangan, kemiskinan, kelaparan, dan kesedihan. Apapun jenis
bencana alam yang di bumi, maka tidak ada satupun dari mereka yang diharapkan
kedatangannya olah manusia. seperti halnya bencana tsunami ini. seperti jenis
bencana alam lainnya, bencana tsunami juga menimbulkan banyak sekali dampak
atau kerugian. Beberapa dampak tsunami antara lain adalah sebagai berikut:
1. Terjadi kerusakan dimana- mana
Dampak
terjadinya tsunami yang pertama adalah terjadinya kerusakan dimana- mana.
Kerusakan yang dimaksud adalah kerusakan fisik baik bangunan dan non bangunan.
Gelombang besar yang timbul karena tsunami ini dapat menyapu area daratan, baik
daerah pantai maupun daerah- daerah di sekitarnya. Kerusakan yang terjadi ini
adalah di daerah yang terkena sapuan ombak. Gelombang ombak yang berkekuatan
tinggi ini dalam sekejap bisa meluluh lantakkan bangunan, menyapu pasir atau
tanah, merusak perkebunan dan persawahan masyarakat, merusak tambak dan ladang
perikanan, dan lain sebagainya. Kerusakan yang terjadi ini akan menimbulkan
banyak kerugian, terutama kerugian berupa material.
2. Lahan pertanian dan perikanan rusak
Gelombang
tsunami yang dasyat juga dapat menyebabkan lahan pertanian dan perikanan rusak.
Gelombang tsunami dengan kekuatan yang besar mampu menyapu bersih apa saja yang
ada di daratan. Jangankan tanaman yang ada di sawah, bahkan bangunan pun banyak
sekali yang roboh. Selain itu ikan- ikan yang ditanam di kolam perikanan juga
akan tersapu oleh air dari gelombang tsunami tersebut.
3. Menghambat kegiatan perekonomian
Kita
sepakat bahwa semua bencana alam dapat mengacaukan kegiatan perekonomian di
suatu wilayah. Hal ini juga termasuk bencana tsunami. Kerusakan dan kehilangan
yang terjadi akibat gelombang tsunami akan melumpuhkan kegiatan perekonomian
sampai beberapa waktu. Tidak hanya itu saja, namun kerugian yang disebabkan
oleh tsunami mungkin akan menggantikan kegiatan produksi dan perdagangan dalam
waktu tertentu.
4. Kerugian material
Semua
bencana alam dapat menimbulkan kerugian yang bersifat materiil, termasuk juga
gelombang tsunami. Kerugian material diantaranya karena robohnya bangunan,
rusak lahan pertanian dan perikanan, dan kehilangan harta bendanya.
5. Kerugian spiritual
Selain
kerugian yang bersifat material atau yang dapat diukur dengan uang, bencana
tsunami juga dapat menimbulkan kerugian spiritual. Yang dimaksud dengan
kerugian spiritual adalah kerugian yang tidak berupa harta benda, namun lebih
ke jiwa. Bagaimana seorang anak kecil akan tabah setelah mengalami bencana alam
yang besar, apalagi apabila ia kehilangan anggota keluarganya, maka hal itu
akan menimbulkan trauma di jiwa anak kecil. Akibatnya anak tersebut harus
menjalani beberapa terapi agar terbebas dari traumanya itu. Bahkan hal seperti
ini hanya dialami oleh anak kecil saja, namun juga orang dewasa dan bahkan
lanjut usia.
6. Menimbulkan bibit penyakit
Dampak
selanjutnya dari bencana alam tsunami adalah timbulnya bibit penyakit. Ketika
gelombang laut yang tinggi meluluh lantakkan daratan, maka yang akan kitemukan
adalah benda- benda kotor, tanah yang berlumpur dan sebagainya. Lingkungan yang
tidak bersih akan meimbulkan bayak sekali bibit penyakit. Apalagi jika ditambah
dengan jasad- jasad makhluk hidup yang meninggal, maka lingkungan akan semakin
tidak sehat. Disamping itu, apabila tinggal di pengungsian maka yang akan
terjadi adalah timbulnya bibit penyakit karena kurangnya saranan dan pra
sarana.
VI. TANDA- TANDA TERJADINYA
BENCANA TSUNAMI
1. Terjadinya gempa atau getaran yang
berpusat dari bawah laut
Terjadinya
tsunami diawali oleh adanya gempa bumi atau semacam getaran yang asalnya dari
bawah atau dari dalam lautan. Gempa yang terjadi ini tentu seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, yakni berpusat atau memiliki kedalam kurang dari 30
kilometer dan getarannya melebihi 6,5 scala richter.
2. Air laut tiba- tiba surut
Setelah
adanya gempa atau getaran, selanjutnya adalah surutnya air laut (secara tiba-
tiba. surutnya air laut secara tiba- tiba ini merupakan tanda- tanda yang
paling jelas ketika akan terjadi tsunami. Semakin jauh surut air laut maka
kekuatan tsunami yang akan terjadi akan semakin besar. Dengan demikian ketika
surut air ini terjadi maka langkah yang paling tepat adalah segera melakukan
evakuasi supaya tidak banyak korban yang jatuh. Surutnya air laut ini
sebenarnya karena disebabkan oleh permukaan laut turun secara mendadak sehingga
terdapat kekosongan ruang dan menyebabkan air laut pantai tertarik. Dan ketika
gelombang tsunami telah tercipta yang baru, maka air akan kembali ke pantai
dengan wujud gelombang yang sangat besar.
3. Tanda- tanda alam yang tidak biasa
Sebelum
terjadinya tsunami, juga terdapat beberapa tanda alam yang tidak biasa. Tanda-
tanda alam yang tidak biasa ini seperti gerakan angina yang tidak biasa,
perilaku hewan yang aneh. Beberapa perilaku hewan yang aneh ini contohnya
adalah aktifnya kelelawar di siang hari, kemudian banyak burung- burung terbang
bergerombol (padahal biasanya tidak pernah terlihat), dan juga beberapa
perilaku binatang darat. Contoh di Thailand, sebelum terjadinya tsunami, gajah-
gajat Thailang saling berlarian menuju ke bukit untuk menyelamatkan diri.
4. Terdengar suara gemuruh
Tanda
akan etrjadinya tsunami yang selanjutnya adalah terdengarnya suara gemuruh. Ada
pengalaman oleh masyarakat yang mengalami bencana tsunami tahun 2004 di Aceh,
dimana beberapa saat sebelum tsunami terjadi mereka mendengar suara gemuruh
yang sangat keras dari dalam laut, yakni seperti suara kereta pengangkut
barang. Beberapa diantaranya juga mendengar suara ledakan dari dalam lautan.
Hal ini cukup menjadi suatu pertanda yang kuat akan terjadinya bencana tsunami.
V. ANTISIPASI TSUNAMI
a). Jika tsunami datang
1. Jangan panik
2. Jangan menjadikan gelombang tsunami sebagai tontonan. Apabila gelombang tsunami dapat dilihat, berarti kita berada di kawasan yang berbahaya
3. Jika air laut surut dari batas normal, tsunami mungkin terjadi
4. Bergeraklah dengan cepat ke tempat yang lebih tinggi ajaklah keluarga dan orang di sekitar turut serta. Tetaplah di tempat yang aman sampai air laut benar-benar surut. Jika Anda sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat
5. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan
6. Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan seperti di atas, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
7. Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan anda bebas dan tidak membawa apa-apa
1. Jangan panik
2. Jangan menjadikan gelombang tsunami sebagai tontonan. Apabila gelombang tsunami dapat dilihat, berarti kita berada di kawasan yang berbahaya
3. Jika air laut surut dari batas normal, tsunami mungkin terjadi
4. Bergeraklah dengan cepat ke tempat yang lebih tinggi ajaklah keluarga dan orang di sekitar turut serta. Tetaplah di tempat yang aman sampai air laut benar-benar surut. Jika Anda sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat
5. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan
6. Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan seperti di atas, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
7. Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan anda bebas dan tidak membawa apa-apa
b).
Sesudah tsunami
1. Ketika kembali ke rumah, jangan lupa memeriksa kerabat satu-persatu
2. Jangan memasuki wilayah yang rusak, kecuali setelah dinyatakan aman
3. Hindari instalasi listrik
4. Datangi posko bencana, untuk mendapatkan informasi Jalinlah komunikasi dan kerja sama degan warga sekitar
5. Bersiaplah untuk kembali ke kehidupan yang normal
1. Ketika kembali ke rumah, jangan lupa memeriksa kerabat satu-persatu
2. Jangan memasuki wilayah yang rusak, kecuali setelah dinyatakan aman
3. Hindari instalasi listrik
4. Datangi posko bencana, untuk mendapatkan informasi Jalinlah komunikasi dan kerja sama degan warga sekitar
5. Bersiaplah untuk kembali ke kehidupan yang normal
c).
Persiapan Menghadapi Tsunami
1. Mengetahui pusat informasi
bencana, seperti Posko Bencana, Palang Merah Indonesia, Tim SAR. Kenali areal
rumah, sekolah, tempat kerja, atau tempat lain yang beresiko. Mengetahui
wilayah dataran tinggi dan dataran rendah yang beresiko terkena Tsunami.
2. Jika melakukan perjalanan
ke wilayah rawan Tsunami, kenali hotel, motel, dan carilah pusat pengungsian.
Adalah penting mengetahui rute jalan keluar yang ditunjuk setelah peringatan
dikeluarkan.
3. Siapkan kotak Persediaan
Pengungsian dalam suatu tempat yang mudah dibawa (ransel punggung), di dekat
pintu.
4. Siapkan peersediaan makanan
dan air minum untuk pengungsian.
5. Siapkan selalu peralatan
P3K lengkap.
6. Membawa barang secukupnya saja
untuk keperluan pengungsian.
d). Saat terjadi tsunami
1.
Segera
mengungsi setelah ada pemberitahuan dari pihak yang berwenang atas penyebaran
informasi tentang tsunami.
2.
Jika
hanya ada sedikit waktu sebelum datang tsunami,segera mencari pintu dan mencari
jalan keluar dari rumah atau gedung dengan segera.
3.
Carilah
tempat yang tinggi dan aman dari gelombang tsunami,atau mengikuti rute dan
tempat yang suah ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
4.
Utamakan
keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda
berada,bila ingin menyelamatkan harta benda carilah yang mudah dan ringan
dibawa.
5.
Pastikan
tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi.
Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama.
6.
Jika
tsunami terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, cepat keluar dan cari
tempat yang tinggi dan aman.
e). Setelah Terjadi Tsunami
1. Periksa kesediaan makanan.
Makanan apapun yang terkena air mungkin sudah tercemar dan harus dibuang.
2. Memberikan bantuan kepada
korban luka-luka. Berikan bantuan P3K dan panggil bantuan. Jangan pindahkan
orang yang terluka, kecuali yang luka serius.
3. Segera membangun tenda
pengungsian apabila keadaan untuk kembali ke rumah tidak memungkinkan.
4. Pastikan keadaan sudah aman
dan tidak terjadi tsunami susulan sebelum kembali ke rumah.Bila keadaan rumah
tidak memungkinkan untuk ditempati carilah tempat tinggal yang bisa ditempati
atau kembali ke tempat pengungsian.
VI.
PERISTIWA TSUNAMI
YANG TERJADI DI INDONESIA
24 Januari 1965 Pulau Sanana Laut Seram
Gempa Bumi Laut Seram 1965 terjadi pada tanggal 24 Januari 1965 pukul 00:11 UTC. Gempa yang berkekuatan 8,2 Mw ini terletak di dekat Pulau Sanana, Indonesia. Serangkaian tremor dilaporkan selama seminggu sebelum gempa bumi. 71 orang dilaporkan tewas. Tsunami juga dihasilkan, yang menyebabkan kerusakan di Sanana, Buru dan Mangole. Tiga runups dilaporkan di Pulau Seram. Sebuah gelombang setinggi 4 meter dilaporkan di Pulau Buru.
11 April 67 Sumatra Selatan
Gelombang tsunami kembali mengamuk di tinabung sumatera selatan dengan jumlah korban tewas mencapai 58 orang.
14 Agustus 1968 Sulawesi Tengah
tsunami juga terjadi di tambu, sulawesi tengah yang menelan korban 200 oarng dengan ketinggian gelombang mencapai 10 meter
23 Februari 1969 Sulawesi Selatan
setahun kemudian tsunami kembali menghantam majane sulawesi selatan dengan ketinggian gelombang 10 meter dan menewaskan 64 orang
19 Agustus 1977 Nusa Tenggara
gelombang tsunami kembali mengamuk di nusa tenggara timur dengan ketinggian gelombang mencapi 15 meter dan menewaskan 316 orang.
25 Desember 1982 Nusa Tenggara Timur
tsunami terjadi di lakan tuka nusa tenggara timur dan menewaskan 13 korban
27 Agustus 1883 Selat Sunda
Letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda, memicu tsunami yang menenggelamkan pesisir Sumatera, Jawa bagian utara, dan Kepulauan Seribu. Kekuatan gelombang bisa menyeret karang seberat 600 ton ke pantai. 36 ribu orang meninggal sia-sia.
12 Desember 1992 NTT
Gempa berkekuatan 7,5 SR memicu gelombang tsunami mencapai 26 meter dan menyapu permukiman di pesisir pantai Flores NTT. Tsunami tersebut menewaskan setidaknya 2.100 jiwa, 500 orang dinyatakan hilang, 447 orang luka-luka, dan 5.000 orang mengungsi. Gempa tersebut sedikitnya menghancurkan 18.000 rumah, 113 sekolah, 90 tempat ibadah, dan lebih dari 65 tempat lainnya. Kabupaten yang terkena gempa ini ialah Kabupaten Sikka, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Flores Timu
2 Juni 1994 Banyuwangi Jawa Timur
tsunami setinggi 14 meter melanda Banyuwangi jawa timur dan menyebabkan 238 korban tewas
1 Jaunari 1996 Sulawesi Tengah
tsunami setinggi 6 meter melanda palu sulawesi twngah dan ada 9 korban tewas
17 Februari 1996 Papua
tidak lebih dari satu bulan tsunami kembali menyapu wilayah indonesia dengan ketinggian 12 meter menerjang pesisir biak papua dan menelan 160 korban jiwa
17 Juli 1998
Setelah diterjang dua kali gempa dengan kekuatan 7,0 SR, gelombang tsunami pun tak terhindarkan dan merusak apa pun hingga jarak 30 kilometer dari garis pantai utara. Berdasarkan data resmi dari pemerintah, sebanyak tujuh desa tersapu tsunami dengan korban tewas ditaksir mencapai lebih dari 2.000 jiwa. Sementara data dari wilayah setempat menyebutkan, korban tewas antara 6.000 dan 8.000 jiwa.
28 November 1998 Maluku Utara
di talibu maluku utara , tsunami kembali mengamuk dengan ketinggian gelombang 3 meter dan menewaskan 34 orang
4 Mei 2000 Sulawesi Tengah
tsunami setinggi 3 meter menglanda banggai sulawesi tengah menyebabkan 50 korban tewas
26 Desember 2004 Aceh
Gempa maha dahsyat dengan kekuatan 9,3 SR mengguncang di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa paling besar sepanjang 40 tahun terakhir ini menimbulkan gelombang tinggi di Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Tiga bulan kemudian tsunami juga terjadi di Sumatera. Gempa di lepas pantai Nias yang berkekuatan 8,7 SR itu memicu tsunami besar yang menewaskan 1.300 orang di Pulau Nias, Sumatera Barat.
6 Januari 2005 Nias
nias menyusul terjangan tsunami 122 orang sebai korban
17 Juli 2006 Jawa Barat
tsunami juga terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.
25 Oktober 2010
tsunami melanda mentawai yang di awali dengan gempa sebesar 7,2 sr dan menewas kan sebanyak 40 orang
Gempa Bumi Laut Seram 1965 terjadi pada tanggal 24 Januari 1965 pukul 00:11 UTC. Gempa yang berkekuatan 8,2 Mw ini terletak di dekat Pulau Sanana, Indonesia. Serangkaian tremor dilaporkan selama seminggu sebelum gempa bumi. 71 orang dilaporkan tewas. Tsunami juga dihasilkan, yang menyebabkan kerusakan di Sanana, Buru dan Mangole. Tiga runups dilaporkan di Pulau Seram. Sebuah gelombang setinggi 4 meter dilaporkan di Pulau Buru.
11 April 67 Sumatra Selatan
Gelombang tsunami kembali mengamuk di tinabung sumatera selatan dengan jumlah korban tewas mencapai 58 orang.
14 Agustus 1968 Sulawesi Tengah
tsunami juga terjadi di tambu, sulawesi tengah yang menelan korban 200 oarng dengan ketinggian gelombang mencapai 10 meter
23 Februari 1969 Sulawesi Selatan
setahun kemudian tsunami kembali menghantam majane sulawesi selatan dengan ketinggian gelombang 10 meter dan menewaskan 64 orang
19 Agustus 1977 Nusa Tenggara
gelombang tsunami kembali mengamuk di nusa tenggara timur dengan ketinggian gelombang mencapi 15 meter dan menewaskan 316 orang.
25 Desember 1982 Nusa Tenggara Timur
tsunami terjadi di lakan tuka nusa tenggara timur dan menewaskan 13 korban
27 Agustus 1883 Selat Sunda
Letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda, memicu tsunami yang menenggelamkan pesisir Sumatera, Jawa bagian utara, dan Kepulauan Seribu. Kekuatan gelombang bisa menyeret karang seberat 600 ton ke pantai. 36 ribu orang meninggal sia-sia.
12 Desember 1992 NTT
Gempa berkekuatan 7,5 SR memicu gelombang tsunami mencapai 26 meter dan menyapu permukiman di pesisir pantai Flores NTT. Tsunami tersebut menewaskan setidaknya 2.100 jiwa, 500 orang dinyatakan hilang, 447 orang luka-luka, dan 5.000 orang mengungsi. Gempa tersebut sedikitnya menghancurkan 18.000 rumah, 113 sekolah, 90 tempat ibadah, dan lebih dari 65 tempat lainnya. Kabupaten yang terkena gempa ini ialah Kabupaten Sikka, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Flores Timu
2 Juni 1994 Banyuwangi Jawa Timur
tsunami setinggi 14 meter melanda Banyuwangi jawa timur dan menyebabkan 238 korban tewas
1 Jaunari 1996 Sulawesi Tengah
tsunami setinggi 6 meter melanda palu sulawesi twngah dan ada 9 korban tewas
17 Februari 1996 Papua
tidak lebih dari satu bulan tsunami kembali menyapu wilayah indonesia dengan ketinggian 12 meter menerjang pesisir biak papua dan menelan 160 korban jiwa
17 Juli 1998
Setelah diterjang dua kali gempa dengan kekuatan 7,0 SR, gelombang tsunami pun tak terhindarkan dan merusak apa pun hingga jarak 30 kilometer dari garis pantai utara. Berdasarkan data resmi dari pemerintah, sebanyak tujuh desa tersapu tsunami dengan korban tewas ditaksir mencapai lebih dari 2.000 jiwa. Sementara data dari wilayah setempat menyebutkan, korban tewas antara 6.000 dan 8.000 jiwa.
28 November 1998 Maluku Utara
di talibu maluku utara , tsunami kembali mengamuk dengan ketinggian gelombang 3 meter dan menewaskan 34 orang
4 Mei 2000 Sulawesi Tengah
tsunami setinggi 3 meter menglanda banggai sulawesi tengah menyebabkan 50 korban tewas
26 Desember 2004 Aceh
Gempa maha dahsyat dengan kekuatan 9,3 SR mengguncang di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa paling besar sepanjang 40 tahun terakhir ini menimbulkan gelombang tinggi di Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Tiga bulan kemudian tsunami juga terjadi di Sumatera. Gempa di lepas pantai Nias yang berkekuatan 8,7 SR itu memicu tsunami besar yang menewaskan 1.300 orang di Pulau Nias, Sumatera Barat.
6 Januari 2005 Nias
nias menyusul terjangan tsunami 122 orang sebai korban
17 Juli 2006 Jawa Barat
tsunami juga terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.
25 Oktober 2010
tsunami melanda mentawai yang di awali dengan gempa sebesar 7,2 sr dan menewas kan sebanyak 40 orang
Komentar
Posting Komentar