PEMBENTUKAN BENUA
A. Pembentukan Benua
Pada awalna permukaan bumi tidak memiliki komposisi
benua dan samudra yang terpisah – pisah. Teori – teori pembentukan permukaan
bumi antara lain teori Dua Benua ( Laurasia-Gondwana theory), Apungan Benua
(Continental Drift theory), dan lempeng Tektonik (Plate Tectonic theory).
1. Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana
theory)
Teori Dua Benua dikemukakan oleh Edward Zuess pada
tahun 1884. Teori ini menyatakan bahwa awalnya bumi terdiri atas dua benua yang
sangat besar. Kedua benua tersebut adalah Laurasia yang terletak di sekitar
kutub utara dan Gondwana yang terletak di kutub selatan. Kedua benua tersebut
kemudian bergerak menuju ekuator dan terpecah – pecah. Laurasia terpecah
menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi
Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.
2. Teori Apungan Benua (Continental
Drift Theory)
Teori apungan benua (Continental Drift Theory)
dikemukan oleh Alfred Lothar Wegener, seorang ahli meteorology dari Jerman,
pada tahun 1915. Teori tentang Apungan Benua ditulis dalam bukunya yang
berjudul The Origin of Continent and Oceans atau asal mula benua dan samudra.
Wegener berpendapat bahwa dahulu di bumi hanya ada satu superbenua yang disebut
Pangaea. Sekitar 200 juta tahun yang
lalu, Pangaea mulai pecah menjadi beberapa benua dan hayut perlahan. Bukti –
bukti teori Apungan sebgai berikut.
a)
Adanya persamaan
yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan
dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika. Kedua garis yang sama
tersebut sebenarnya dahulu adalah daratan yang berhimpitan. Itulah sebabnya,
formasi geologi di sepanjang pantai Afrika Barat dari Sierra Leone sampai
Tanjung Afrika Selatan sama dengan formasi geologi yang ada di pantai timur
Amerika, dari Peru sampai Bahia Blanca.
b)
Daerah Greenland
sekarang ini bergerak menjauhi datara Eropa dengan kecepatan 36 m/tahun,
sedangkan kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan
9m/tahun. Dengan peristiwa tersebut, terjadilah hal – hal sebagai berikut :
1)
Bentang an samudra
dan benua mengapung sendiri – sendiri
2)
Samudra Atlantik
menjadi semakin luas karena Benua Amerika masih terus melangsungkan gerakannya
ke arah barat. Dengan demikian,
terbentuk lipatan – lipatan kulit bumi yang menjadi jajaran pegunungan
utara – selatan yang terdapat di sepanjang pantai Amerika Utara dan Selatan.
3)
Adanya kegiatan
seismic yang luar biasa di sepanjang patahan St. Andreas, dekat pantai barat
Amerika Serikat.
4)
Batas Samudra
Hindia makin mendesak ke utara. Anak Benua India semula diduga agak panjang,
tetapi karena gerakannya ke utara, India makin menyempit dan makin mendekati ke
Benua Euarasia. Proses tersebut menimbulkan lipatan Pegunungan Himalaya. Benua
– benua sekarang ini pun masih terus bergerak. Gerakan itu dapat dibuktikan
dengan semakin melebarnya celah yang terdapat alur – alur dalam samudra.
3. Teori Lempeng Tektonik (Plate
Tectonic Theory)
Teori lempeng tektonik dikemukan oleh Tozo Wilson pada
tahun 1968. Teori ini dikembangka dengan berlatar belakang teori apungan benua.
Pada teori ini dijelaskan bahwa lempengan – lempengan tektonik pembentuk bumi
selalu bergerak karena pengaruh arus konveksi dari lapisan astenosfer.
Astenosfer adalah lapisan cair kental, dan panas yang berada di bawah lapisan
litosfer. Karakteristik lapisan astenosfer tersebut menggerakkan lempeng –
lempeng bumi secara tidak beraturan. Lempeng tektonik bagian atas disebut
lempeng samudra. Pada bagian atas lempeng tektonik terdapat massa kontinen yang
disebut lempeng benua (kontinen). Prinsip pergerakan lemepeng tektonik sebagai
berikut.
a)
Konvergen
Konvergen adalah gerakan
antarlempeng tektonik yang saling mendekat. Gerakan konvergen menimbulkan
tabrakan antarlempeng yang menyebabkan penunjaman (subduction), yaitu masuknya
sisi lempeng samudra di bawah lempeng benua. Gerakan konvergen membentuk palung
samudra dan pegunungan. Contohnya Palung Peru-Cile (Amerika Selatan), Palung
Jawa (Indonesia), dan Pegunungan Himalaya (Asia).
Fenomena yang dihasilkan
dari proses konvergen sebagai berikut:
1)
Pembentukan palung
laut.
2)
Pembentukan
pegunungan.
3)
Pembentukan
sedimen campuran (mélange)
b)
Divergen
Divergen adalah
gerakan antarlempeng tektonik yang saling menjauh. Akibat gerakan tersebut,
magma terus – menerus mengalir ke atas melalui retakan lempeng. Aliran magma
dapat menciptakan pulau vulkanik seperti pulau – pulau di tengah samudra
seperti Pematang Tengah Atlantik (Mid-Atlantic Ridge). Gerekan divergen di
saratan membentuk lembaah seperti Lembah Retak Besar (Great Rift Valley) di
Afrika Timur.
c)
Transformasi
Transformasi adalah gerakan antarlempeng yang saling
bergesekan. Gerakan tersebut terjadi akibat dua lempeng tektonik saling
bergeser mendatar (sesar mendatar). Gerakan sesar mendatar menimbulkan patahan
lapisan kulit bumi. Contohnya Patahan San Andreas (Amerika Utara).
Komentar
Posting Komentar